Tuesday 7 July 2009

Ilmu (3) Hadits tentang Ilmu


Banyak sekali hadits Rasulullah saw. yang menerangkan tentang keutamaan ilmu dan ulama.

Di antara hadits-hadits tersebut antara lain:

1. Dari Sayyidina Abu Hurairah ra.: Nabi saw. bersabda: “Barangsiapa yang menempuh sesuatu jalan untuk mencari ilmu pengetahuan di situ, maka Allah akan mempermudahkan baginya suatu jalan untuk menuju ke surga.” (HR Muslim)

2. Dari Sayyidina Abu Hurairah ra.: Nabi saw. bersabda: “Dunia ini adalah terlaknat, terlaknat pula apa-apa yang ada di atasnya, melainkan berzikir kepada Allah dan apa-apa yang menyamainya, juga orang yang alim serta orang yang menuntut ilmu.” (HR Tirmdzi, Hadits Hasan)

3.Dari Sayyidina Anas ra.: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa keluar untuk menuntut ilmu, maka ia dianggap sebagai orang yang berjihad fi-sabilillah sehingga ia kembali.”(HR Tirmidzi, Hadits Hasan)

4. Rasulullah saw. bersabda, “Tidurnya orang alim lebih baik daripada sholatnya orang bodoh.”

5. Dari Sayyidina Muawiyah ra.: Rasulullah saw. bersabda, “Barangsiapa yang dikehendaki oleh Allah untuk memperoleh kebaikan, maka Allah membuat ia menjadi pandai dalam hal keagamaan.” (Muttafaq ‘alaih)

6. Dari Sayyidina Abu Darda’ ra.: Rasulullah saw bersabda: “Barangsiapa menempuh suatu jalan untuk mencari sesuatu ilmu pengetahuan di situ, maka Allah akan memudahkan untuknya suatu jalan untuk menuju syurga, dan sesungguhnya para malaikat itu niscayalah meletakkan sayap-sayapnya kepada orang yang menuntut ilmu itu, karena ridha sekali dengan apa yang dilakukan oleh orang itu. Sesungguhnya orang alim itu niscayalah dimohonkan pengampunan untuknya oleh semua penghuni di langit dan penghuni-penghuni di bumi, sampaipun ikan-ikan yu yang ada di dalam air. Keutamaan orang alim atas orang yang beribadat itu adalah seperti keutamaan bulan atas bintang-bintang yang lain. Sesungguhnya para alim ulama adalah pewarisnya para Nabi, se-sungguhnya para Nabi itu tidak mewariskan dinar ataupun dirham, hanyasanya mereka itu mewariskan ilmu. Maka barangsiapa dapat mengambil ilmu itu, maka ia telah mengambil dengan bagian yang banyak sekali.” (HR Tirmidzi dan Abu Dawud)

7. Dari Sayyidina Abu Musa ra.: Nabi s.a.w. bersabda: “Perumpamaan dari petunjuk dan ilmu yang dengannya saya diutus oleh Allah itu adalah seperti hujan yang mengenai bumi. Di antara bumi itu ada bagian yang baik, yaitu dapat menerima air, kemudian dapat pula menumbuhkan rumput dan lalang yang banyak sekali, menahan masuknya air dan selanjutnya dengan air yang bertahan itu Allah lalu memberikan kemanfaatan kepada para manusia, karena mereka dapat minum daripadanya, dapat menyiram dan bercucuk tanam. Ada pula hujan itu mengenai bagian bumi yang lain, yang ini hanyalah merupakan tanah rata lagi licin. Bagian bumi ini tentulah tidak dapat menahan air dan tidak pula dapat menumbuhkan rumput. Jadi yang sedemikian itu adalah contohnya orang pandai dalam agama Allah dan petunjuk serta ilmu yang dengannya itu saya diutus, dapat pula memberikan kemanfaatan kepada orang tadi, maka orang itupun mengetahuinya – mempelajarinya, kemudian mengajarkannya – yang ini diumpamakan bumi yang dapat menerima air atau dapat menahan air, dan itu puIalah contohnya orang yang tidak suka mengangkat kepala untuk menerima petunjuk dan ilmu tersebut. Jadi ia enggan menerima petunjuk Allah yang dengannya itu saya dirasulkan – ini contohnya bumi yang rata serta licin.” (Muttafaq ‘alaih)

8. Dari Sayyidina Abdullah bin ‘Amr bin al-’Ash radhiallahu ‘anhuma berkata: Saya mendengar Rasulullah saw. bersabda: “Sesungguhnya Allah itu tidak mencabut ilmu pengetahuan dengan sekaligus pencabutan yang dicabutnya dari para manusia, tetapi Allah mencabut ruhnya para alim-ulama, sehingga apabila tidak ditinggalkannya lagi seorang alimpun di dunia ini, maka orang-orang banyak akan mengangkat para pemimpin -atau kepala-kepala pemerintahan – yang bodoh-bodoh. Mereka – para pemimpin dan kepala – itu ditanya, lalu memberikan keterangan fatwa dengan tanpa menggunakan dasar ilmu pengetahuan. Maka akhirnya mereka itu semuanya sesat dan pula menyesatkan- orang lain.” (Muttafaq ‘alaih)


Dan masih banyak sekali hadits yang menerangkan tentang keutamaan ilmu dan ulama.

Wallohu a’lam.

el Sunni

Maraji’

Syekh Dahlan Al Kediri. Sirojut Tholibin ‘ala Syarh Minhajul Abidin.

Al Imam An Nawawi. Riyadhus Sholihin.

Syekh Utsman bin Hasan al Khoubawiy. Durrotun Nashihin.

No comments:

Post a Comment